MIK'ers

MIK'ers
Mempertanggung-jawabkan Iman Katolik
MIK'ERS Mempertanggung-Jawabkan Iman Katolik~~MIK TEAM~~ Susunan Pengurus GROUP MIK PELINDUNG MIK-ERS : ST. ANDREAS (30 November) MOTTO : Venite post me, faciam vos fieri piscatores hominum. (Datang dan ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia) 1. Pembimbing : RD. Inno Ngutra...--2. Narasumber : Semua Romo yg sudah menjadi member GROUP MIK...--3. Bpk. Penasehat : Bpk. Bernard Titus...--4. Ibu Penasehat : Ibu Lani Hardjono...--5. Ketua Umum : Bpk. Francis Tangkumahat...--6. Ketua Pelaksana : Lambert Resilay..--7. Wkl Ketua : Benny Teniwut...--8. Sekretaris/Notulen : Sdri. Fafay Filly Liandri V Waworundeng...--Koordinator Wilayah:1. Jakarta : Bpk. Sam Semmy Sirken...--2. Cikarang : Sdr. Agustinus Takndare...--3. Cirebon : Bpk. Peter Tan...--4. Bekasi : Ana Maria Primy...--5. Batam : Sdr. Filland Kiki..--6. Malang : Sdr. Fox Stevanus...--10. Bitung : Bpk. Sisco Sigarlaki..--11. Tondano : Sdri. Tiara Finsensia Liwe...--12. Ambon : Dkn. Yoppy Sorlury dkk...--13. Ternate : Rm. Patrik Angwarmase, Rm. Sukrisno...--14. Kei : Sdr. Dimas Singray Remetwa...--15. Tanimbar : Sdr. Jake Lalamafu, Bpk. Zakarias Lamere

Selasa, 12 Juli 2011

"Iman yang sejati tidak pernah membuat mereka takut menghadapi ancaman apa pun.

Orang Kudus hari ini, 13 Juli;  Itulah yang ditunjukkan oleh para kudus. Semoga kita pun berani mempertahankan iman kita, apa pun resikonya."

Santo Heindrich II, Pengaku Iman

Heindrich lahir di Bavaria pada tanggal 6 Mei 972. Pangeran Bavaria ini dijuluki den...gan nama yang ganjil 'Heindrich der Zanker', artinya Henrikus Sang Jagoan. Julukan ini tepat sesuai dengan tabiatnya yang suka bertarung dan tiada henti-hentinya berperang. Seluruh waktunya tersita di medan pertempuran dan tiada waktu baginya untuk mendidik putranya yang sama namanya, yaitu Heindrich. Meskipun demikian ia tidak menghendaki pendidikan anaknya terlantar sama sekali. Anaknya dipercayakan kepada para biarawan untuk dididik.

Suatu ketika dalam suatu penglihatan ajaib, Heindrich II ditemui oleh gurunya, Santo Wolfgang. Santo Wolfgang, gurunya, menunjukkan kepadanya kata 'sesudah enam'. Penglihatan ini membuatnya terus bersiaga, karena ia mengira bahwa setelah enam tahun ia bakal mati. Selama kurun waktu enam tahun itu, ia terus berjaga-jaga dan berdoa. Pada akhir tahun keenam, ia baru mengerti arti penglihatan itu: ia dipilih menjadi raja Jerman, menggantikan ayahnya.

Karena telah terbiasa dengan cara hidup yang selalu siaga penuh dan selalu dekat dengan Tuhan, maka ketika ia naik tahkta ia bertekad: memerintah demi kemuliaan Tuhan. Sasaran utama pemerintahannya ialah ketertiban dalam seluruh kerajaan dan pembaruan Gereja.

Sepeninggal pamannya Otto III pada tahun 1002, ia dipilih menjadi kaisar. Namun ia terlebih dahulu harus berperang selama 12 tahun sebelum menduduki tahkta kekaisaran. Ia menyerang Italia untuk menjatuhkan Arduin dan Ivera dan dinobatkan menjadi raja Lombardia pada tahun 1004. Ia menghalau suku-suku bangsa Slavia yang menyerang wilayahnya. Kemudian ia membebaskan Bohemia dari kekuasaan Boleslav I dari Polandia, dan menyatukan daerah Bohemia, Moravia dan Burgundia ke dalam wilayah kekuasaannya. Ia menyerahkan kembali Hungaria kepada Gereja. Kemudian lagi, ia mengusir Paus tandingan Gregorius dan mengembalikan Paus Benediktus VIII ke atas tahkta kePausan. Akhirnya pada tahun 1014 ia dinobatkan menjadi kaisar di gereja Santo Petrus di Roma. Ia mendirikan tahkta Bamberg dan bersama istrinya Kunigunde berusaha memperbaharui kehidupan Gereja., mengikuti aturan biara Kluni. Ia menyumbangkan banyak harta kekayaannya untuk mendirikan gereja-gereja dan biara.

Heindrich sangat disegani dan dianggap sebagai kaisar yang adil dan murah hati. Diantara bangunan-bangunan yang ia dirikan, katedral Bamberg adalah yang paling indah. Ia meninggal dunia di Grona, dekat katedral Bamberg berdampingan dengan Santa Kunigunde, istrinya. Heindrich dinyatakan Gereja sebagai 'Santo' pada tahun 1146 oleh Paus Eugenius III (1145-1153).


Santo Eugenius, Uskup

Eugenius lahir pada tahun 481. Ia menjabat sebagai uskup Kartago, Tunisia ketika terjadi perang berkali-kalli di kawasan itu. Karena kegiatan-kegiatannya melayani dan meneguhkan umat untuk tidak mengikuti ajaran sesat Arianisme, maka ia ditangkap dan dibuang dua kali dari keuskupannya.


Dari sumber http://www.imankatolik.or.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar